Komunikasi Konflik adalah bukti cinta
lagi ga bisa tidur dan udah lama ga nulis opini random cringe ala Malika so here it is
Cinta. Setuju kan kalau cinta bukan cuma perasaan abstrak? Cinta adalah kata kerja yang juga sebuah perilaku. Bagaimana perilaku yang membuktikan cinta? Banyak dong, salah satu yang paling terkenal adalah teori 5 love language test karya Gary Chapman. nah menurutku ada 1 perilaku cinta yang fundamental dan harusnya berlaku untuk semua orang dengan love language apapun, yaitu; komunikasi
bukan... bukan wajib lapor sehari 3 kali atau sehari sekali dst (kalau ini sih kebiasaan dan kesepakatan masing-masing aja kali ya) tapi komunikasi saat konflik.
Sebelum ngomongin komunikasinya balik lagi deh, apa sih tujuan orang berpasangan? untuk hidup bersama selama-lamanya kan? hidup bersama, bahagia, tentram dan beribadah kepada Allah (jika konteksnya menikah)
Apa sih yang melandasi orang tersebut memutuskan untuk bersama? pasti saling mencintai. Namun dalam perjalanannya, ketika dua manusia berbeda mencoba berjalan beriringan, gak mungkin akan mulus seratus persen, setiap hari dan setiap saat. Konflik, masalah, keluhan, perbedaan, salah paham sampai menyakiti pasti ada. Ketika hal-hal enggak enak tersebut hadir, bukan gak mungkin akan jadi alasan berpisah, memicu perselingkuhan, meregangkan hubungan atau minimal mengurangi atau menghalangi rasa tentram dan bahagia yang awalnya kita tuju. Klasik tapi tetap menyeramkan ya.
Kalau menurutku semua dasarnya adalah komunikasi. Komunikasi konflik yang sehat.
Komunikasi tapi kok konflik, emang menyenangkan? pastinya engga dong. Ketika dua orang rela dan mau untuk mengusahakan komunikasi saat konflik itulah bentuk cinta. Bentuk bukti ingin bertahan selama-lamanya. Sebuah pengorbanan dan kedewasaan untuk mencapai ketenangan, kualitas dan kebahagiaan yang sedang dituju maupun diusahakan.
Menurutku ada dua kemungkinan ketika komunikasi konflik tidak dilakukan
1. curhat dengan pihak lain (teman lawan jenis, teman nongkrong, teman kantor, orang tua, ipar dll)
2. dipendam sedikit-sedikit lama-lama meledak
dua hal yang sering menjadi pemicu akhir dari sebuah cerita ya.
Konflik itu bukan semata-mata masalah besar nan kompleks tapi bisa jadi hal-hal kecil yang menjadi uneg-uneg belaka. Mungkin kebiasaan yang tidak disukai, harapan yang tidak dimengerti dan lain sebagainya yang membuat kita kurang nyaman. Manusiawi sekali ketika 2 manusia berbeda meski saling mencintai berhadapan dengan-dengan hal tersebut. Bukan berarti tidak cocok karena kalo kata orang-orang sih kita ga akan nemu orang yang cocok sama kita 100%
Apasih tujuan jangka pendek melakukan komunikasi konflik? Mencari solusi dan jalan tengah alias kompromi. Eh tapi engga mesti berbentuk solusi, mungkin bisa jadi hanya butuh penjelasan dan pengertian dari salah satunya.
Meski begitu, komunikasi konflik yang sehat sepertinya bukan hal yang mudah, perlu keinginan yang kuat untuk belajar dan memperbaiki diri. Namanya juga menghadapi situasi tidak menyenangkan. Di sana bisa ada emosi yang terlibat, kata-kata yang di luar kontrol dll oleh karena itu komunikator ketika mengungkapkan hal-hal tidak menyenangkan tersebut harus belajar kelola emosi, membaca situasi dan tidak berniat menyakiti. Begitu pula komunikan ketika mendapat keluhan, kritikan atau bentuk konflik apapun yang sudah disampaikan, harus bisa berbesar hati dan less baper.
Harus sama-sama diingat bahwa komunikasi konflik adalah bukti cinta. Perilaku cinta yang membuktikan kalian ingin terus bersama dengan bahagia.
Pada prosesnya memang perlu dipahami dan dipelajari bersama.
komunikasi konflik alias mengeluarkan hal-hal yang mengganjal pada pasangan adalah pengorbanan. Pengorbanan untuk mau belajar dan rela mengungkapkan serta pengorbanan untuk mau memahami dan kompromi. Semua itu dilakukan karena... cinta.
Update: baru banget dengerin lagu Raisa feat Sam Kim (yang baru ituloooh) judulnya "someday" naaahh ini maksud isi post gue tentang saling mencintai tapi punya ego, punya uneg2 tapi berat untuk saling mengungkapkan karena takut ada yg tersakiti atau ada yg menyerah krn mereka sadar enggak bisa saling melepaskan tapi di sisi lain hubungannya udah berasa tidak sehat
Nonton dan denger deeh lagunya enakeun banget
Comments
Post a Comment