Pengalaman PRP treatment 5 sesi

Dari sekian tren perawatan estetika yang ada, yang paling ga menarik buat saya adalah PRP (platelet rich plasma). Selain karena keliatan menyeramkan (berdarah-darah), saya juga merasa engga butuh prosedur tersebut karena yang saya tau, PRP lebih disarankan pada kasus kulit yang memiliki bopeng/bekas luka atrofi. sementara, tekstur kulit saya cukup baik selama ini. Sampai pada akhirnya saya mengalami suatu kondisi yang disebut alopecia areata/bald patches

Apakah alopecia areata tersebut berbahaya? Jawabannya engga. Apakah mengganggu secera estetika? Sebenarnya juga enggak terlalu ya karena saya pakai jilbab sehari-hari, dan sebenarnya area 'botak' nya enggak keliatan kecuali saya menyibak rambut dengan sengaja. Tapi karena saya takut suatu hari muncul area alopecia yg lain, saya memutuskan untuk mencari advice dokter, harapannya minmal dapat resep obat oles atau oral saja.
Ilustrasi: sumber google images (bukan foto pribadi) 

Saya memutuskan untuk konsultasi ke dokter spesialis bedah plastik (karena tersedia di tempat kerja), sebenarnya pilihannya bisa ke dokter spesialis kulit juga, sama saja. Setelah konsul, dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan PRP sebanyak 5 sesi untuk menstimulasi pertumbuhan rambut karena syukurnya, akar rambut saya masih bagus. Dengan mantap saya menyetujuinya.  

Sebelumnya, gimana sih proses PRP itu? Singkatnya ada 3 langkah utama:
1. Pengambilan darah di lengan pasien
2. Pemisahan antara darah dan platelet dengan mesin sentrifugal
3. Injeksi cairan platelet pada target treatment (bisa kulit/kepala/sendi)

Untuk fungsi dan efikasinya bisa dicari di banyak jurnal atau artikel ilmiah maupun video-video di youtube yaaa :)

Note: Untuk opini akhir dan informasi klinik juga baru bisa saya bagikan kalau sudah selesai perawatan.

 24 Agustus: PRP sesi pertama

Saya sama sekali engga takut dan semangat-semangat aja untuk nyobain tindakan ini. Pertama karena saya enggak takut darah, kedua, pain tolerance saya cukup tinggi terhadap jarum suntik, microneedle, meso gun dan semacamnya (percaya diri ceritanya). Intinya saya optimis dan santai banget. 

Kemudian setelah darah saya diambil sekitar 20 cc, krim anestesi dioles. Termasuk ke wajah. Kenapa? yaa saya nurut aja sama dokter pokoknya, yang penting enggak kena charge tambahan. Kebetulan emang dokternya kenal dan baik banget. 

Setelah 20 menit, akhirnya tindakan dimulai. 

Demi Allah, puluhan atau mungkin ratusan tusuk jarum di kepala bikin saya nangis seketika. Level sakitnya gak bisa dijelaskan, 5 menit penyiksaan yang teramat sangat. 

Pindah ke muka, dokter bilang; fungsinya untuk stimulasi kolagen/rejuvenation aja. Tapi tetap sakit banget, hanya 10% lebih mending dari sakitnya injeksi di kulit kepala.

Downtime 
Beberapa saat setelah tindakan, bagian yang diinjeksi tentu masih nyeri dan sakit, tapi tidak parah. 

Bagian wajah; ini tergantung kondisi masing-masing ya, tapi yang terjadi pada saya: biru-biru memar bekas suntikan yg berangsur-angsur memudar, juga beberapa blood clot yang masih perlu waktu untuk sembuh. 

Kesimpulan awal
Meskipun saya sudah bayar penuh untuk 5 sesi tindakan, saya masih perlu memantapkan hati lagi untuk melakukan sesi selanjutnya. Kayaknya saya masih trauma :') mungkin next time saya akan minta untuk membiarkan krim anestesi lebih lama dan lebih tebal olesannya. 

Untuk wajah, down time yg saya alami bisa jadi karena faktor pembuluh darah yang tipis, dan pengaruh metode injeksi juga. Mungkin kalau pakai  dermaroller atau dermapen, efek downtime-nya akan berbeda. Saya belum punya kesimpulan apakah ini worth the pain, tapi sepertinya saya kapok dan gak mau lagi PRP wajah, haha. Meskipun banyak literatur yg bilang perlu minimal 3 sesi untuk melihat hasilnya. 


24 September: Sesi PRP Ke-lima (terakhir)

Akhirnya berhasil menyelesaikan lima sesi PRP dengan interval satu minggu :') terima kasih atas kesabaran dokter dan asistennya yang konsisten menjadwalkan supaya saya gak kabur hahaha. 
Semenjak sesi kedua sebenernya udah enggak se-histeris sesi pertama. Sakitnya berkurang karena selain dianestesi, area yg akan diinjeksi di tempelkan ice gel dulu supaya lebih tahan sakit. Tetep sakit ya dan berasa banget tusukan-tusukan jarumnya, tapi di sesi ke-lima  ekspresi saya sudah lebih flat dan cuma senyum meringis kalau lagi kesakitan😹

Pre-final verdict
Ini belum kesimpulan akhir banget sih karena kalau baca di beberapa literatur, minimal tunggu 3 bulan baru keliatan hasilnya. Sejauh ini hasilnya cukup memuaskan.

Rambut: ada 2 area alopecia areata (dengan diameter sama) yang menjadi target treatment, area pertama 100% tumbuh lagi rambutnya Alhamdulillah :') area yang kedua tumbuh juga tapi sepertinya masih 50%. Jadi sebenarnya keberhasilan treatment ini adalah kondisi akarnya. Sayangnya, treatment ini tidak ada jaminan 100% akan berhasil, jadi sebaiknya cari dokter yang tepat supaya gak sia-sia yaa. 

Kulit wajah: surprisingly yg awalnya saya merasa tidak ada efek, lama kelamaan saya sadar efeknya apa, yaitu barrier kulit yang lebih firm dan lebih kuat. Saya bisa bilang efek ini yang paling signifikan. Berasa banget karena kulitku cukup sensitif sebelumnya. Tapii necessary not sufficient yaa. 
Untuk yang mau ambil treatment prp untuk memperbaiki scar, injeksi prp kaya yang aku lakukan itu gak cukup, biasanya akan ditambah microneedle, tapi menurutku microneedling aja juga gak cukup ya karena rich plasma atau growth factor ini perlu diinjeksi ke lapisan subkutan. Untuk yang cuma mau meningkatkan produksi kolagen, atau perawatan biasa, boleh pilih metode injeksi aja (pastikan ditangani dokter yg tepat).

Tambahan treatment oles untuk kulit kepala; Minoxidil 5% 
Klinik: Rinanda Skin Clinic, dengan dokter Beni, Sp.BP

Dokumentasi
Jarum dan ice gel :')

Difoto H+1 prp setelah/sebelum bangun tidur jadi sangat  puffy tired looks hehe. Overall yg paling keliatan lebam injeksinya itu di area pipi dan dagu, tidak ada kemerahan. Total 3 sesi untuk wajah.

 
Kiri; kondisi bulan Mei. Emang ga terlalu bermasalah sih cuma ada luka sedikit di hidung. Kanan: 1 minggu pasca prp, ada purging dan masih ada bekas injeksi. Secara warna kulit tidak ada perubahan yaa. Tapi yg aku notice adalah: skrg ga pernah kering sampai ngelupas lagi maupun berminyak, lebih sehat aja. Semoga bekas-bekas ini segera pudar hikss.

(Untuk foto perkembangan alopecia karena rambut itu aurat, jadi ga bisa di-update kayanya. Fotoinnya juga susah xixi) 
 

Comments

recent posts

A New Chapter

Magical Trip to Remember (on going)