Thoughts on skincare Edisi 25+ (on going)

Kalau ada gelar untuk seorang Malika dari SMP sampai sekarang (gak terlalu sih sekarang mah) adalah konsultan skincare. Gak lebay gak peres tapi without even trying or showing off gue sering banget jadi trendsetter dan konselor terkait hal tsb. Padahal gue gak membranding diri seperti itu loh, pokoknya terjadi natural begitu saja. Sayang sih ga diseriusin, kalo diseriusin gue mungkin skrg jadi selebgram atau tiktokers atau beauty blogger legend wkwk. Maklum, dulu belum banyak edukasi atau konten-konten tentang beauty, kalo sekarang sih BANYAK BANGET tapi terkadang misleading, overclaim atau terlalu shallow. Saking banyaknya informasi, produk baru, iklan, endorsement, dll ga heran banyak anak-anak terutama remaja ke atas bingung harus mulai darimana. Kalo untuk gue, semakin banyak ilmu yang gue pelajari, semakin gue males menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar terkait skincare ini😂 Kalau jaman dulu, bisa loh tiba-tiba orang yang gak pernah komunikasi intens (misalnya teman yang sekadar say hi aja) dateng dan konsultasi dengan serius mengenai masalah mereka.

Bukan karena kulit gue selalu bagus, tapi karena sering bermasalah dan berhasil menyelesaikannya. Sampai akhirnya di usia sekarang gue udah nemu kuncinya. Hal pertama dan yang paling utama adalah mengenali respon dan karakter kulit masing-masing kemudian cari produk yang tepat dan efisien. 

 OK mau merangkum beberapa prinsip dan produk favorit gue akhir-akhir ini. Bonus mungkin thoughts on treatment-treatment yang lagi ngetren. 

1. Cleanser

Gak usah beli yang mahal, tapi jangan beli yang asal. Cleanser itu fungsinya cuma membersihkan, jadi ga perlu percaya sama claim-claim berlebihan. Keep in mind that your cleanser should be gentle, no parfume, no coloring, no beads, no bad alcohol. Sekarang gampang kok ga perlu ngafalin, bisa dicek di skincarisma.com atau website sejenis lainnya untuk cek analisis ingredients.
Favoritku sepanjang masa (karena murah dan sesuai kriteria):
1. Wardah Aloe Hydramild Facial Wash

2. Simple Kind to Skin Refreshing Facial Wash 

3. Hada Labo Shirojyun atau Hada Labo Gokujyun






2. Sunscreen

Kalau sunscreen ini prinsipnya terdiri dari tiga poin:
1. Harga :
Kalau punya budget lebih, boleh banget spending di sunscreen yang mahal asalkan beneran punya budget. Sunscreen ga boleh diirit-irit, kalau masih ngirit berarti harus turunin kelasnya, cari yang lebih murah dan tetap berkualitas.
2. Formula/Performa : 
Pertama, brand sunscreen harus legit (terutama the one that u use for outdoor activity), kalau masih brand-brand indie, make sure mereka punya bukti uji lab in vitro ataupun in vivo tentang informasi nilai SPF atau PA yg mereka cantumkan. Kalau engga ada informasi nilai SPF-nya gimana? bisa jadi tetap aman dan biasanya keluaran klinik  atau dokter jadi bisa ditanyakan ke dokter atau klinik masing-masing. Untuk formula, prinsipnya sebisa mungkin no scent, no bad alcohol terutama alcohol denat. Better sunsceen fisika atau kimiawi? gausah pusingin hal ini dulu lah 😇
3. Kenyamanan: 
Harus nyaman! nyaman itu  kan relatif ya, jadi coba-coba sendiri aja. Yang penting dengan dosis yang dianjurkan (kira-kira 2 jari) bisa tetap nyaman. 

Rekomendasi: 
Untuk sehari-hari dan outdoor favoritku sekarang
1. Azarine Hydramax C Sunscreen serum SPF 50 PA++++
Heheh cinta banget sama sunscreen 1  ini please keluarin kemasan versi 100 ml atau lebih :( 
Harga: Rp. 50.000 - 60.000 untuk 40 ml tergantung promo


kalau untuk indoor banyak pilihannya; spf 30juga boleh, yang tidak mencantumkan nilai protectionnya juga ga masalah.
1. Dexskin Sun Protection Cream
Harga: 50.000 - 60.000 untuk 30 gram

Untuk Outdoor extreme panas-panasan
Rela gue beli sunscreen mahal asal ga dipake tiap hari hahah ya memang sunscreen mahal itu kita juga membayar teknologi dan research-nya yg ga main-main. Untuk sunscreen high end aku percayakan pada si legend Anessa
Harga: Rp 450.000 untuk 60ml












to be continued....

 

Comments

recent posts

At the end of the day (a daily journal)

About Love (Part 1)

You met the man of your dreams, then what? (a self reminder)

About Love (part 2)